MLM itu bisnis yang bohong, bisnis orang yang suka mimpi, yang kerjanya cuman jualan dan nyari orang. Cuman orang yang males kerja yang mau ikut bisnis beginian. Cuma orang bodoh dan aneh yang ikut bisnis gak jelas kayak MLM. Bisnis yang cuman mengumbar janji dan kata-kata palsu. Orang yang sukses di MLM itu cuma kebetulan, dan memang udah sukses di usahanya yang lain. Jadi, MLM itu bohongan punya!!
Di atas merupakan rangkuman kutipan yang saya ambil dari sumber di internet yang memang mereka-mereka itu adalah orang yang membenci MLM. Saya tidak menyalahkan mereka dan juga tidak membenarkan mereka. Itu merupakan hak kebebasan setiap orang dalam berpendapat.
Sebelum kita lebih lanjut, lebih baiknya kita mengenal dulu apa itu MLM. Multi Level Marketing, adalah sebuah konsep atau sistem marketing yang menerapkan konsep network marketing. Network marketing sendiri merupakan sistem dimana setiap pemasar membuka jaringan untuk memperbesar jaringan pemasarannya. Dalam hal ini, membutuhkan pihak lain untuk dapat memperluas jaringan. Metode MLM ini dikembangkan menjadi sebuah sistem usaha yang bisa disebut Franchise/Waralaba. Mengapa bisa disebut MLM? Secara tidak langsung, Franchise sendiri memiliki sistem yang sama, dimana ia memperbesar jaringannya dengan membuka sistem yang diambil dari pusat. Dan semuanya itu sudah termasuk pegawai, sistem perusahaan, dan produk. Oleh karena itu, dalam porsi besar MLM, kita bisa temukan dalam franchise. Untuk porsi yang lebih kecil, kita mengenal Personal Franchise, dimana menjadi porsi kecil dari sebuah metode MLM. Personal Franchise sendiri menganjurkan setiap pemainnya tidak perlu tempat dan tenaga kerja. Dalam Personal Franchise, tenaga kerja adalah jaringan dari si pembuka atau pemilik Personal Franchise sendiri. Umumnya, Personal Franchise membutuhkan modal yang kecil dibandingkan dengan Franchise model biasa. Secara garis besar, mereka adalah sama hanya membedakan adalah porsi baik dari modal dan tempat.
Nah, yang orang awam kenal adalah Personal Franchise merupakan MLM. Namun, mereka salah besar karena Franchise dan Personal Franchise sendiri merupakan titisan dari MLM. Sejauh ini, saya sudah menjelaskan apa yang saya tahu dari sebuah metode bisnis yang kebanyakan, dibenci sama orang.
Jadi, sebenarnya sama saja kan? MLM dengan yang lain. MLM itu bukanlah pekerjaan, melainkan sebuah metode. Kalau orang lain bilang itu merupakan sebuah pekerjaan, maka mereka sdalah besar. Bagi mereka yang menggeluti bidang marketing seharusnya tahu, bahwa MLM sudah menjadi metode yang mereka lakukan. Hal ini juga terbukti bahwa MLM sendiri merupakan teknik marketing yang paling efektif karena mereka membangun asset. Franchise sendiri membangun aset dengan membeli sistem dan nama. Metode MLM juga menganjurkan seseorang untuk bekerja dengan waktu yang bebas, dimana tidak terlalu sibuk dan menyita hari-hari mereka. Mengapa MLM terbilang efektif? Di dalam metode MLM, kita hanya perlu membuka jaringan. Dalam jaringan tersebut, kita memberitahukan sistem yang digunakan perusahaan. Tergantung perusahaan, apakah mereka menjual sebuah produk, atau hanya membuka jaringan untuk memperluas pasarnya. Hal ini, jika kita membawa agama, sama seperti yang dilakukan oleh Para Nabi kepada murid-muridnya untuk menyebarkan ajaran. Kalau di teliti, hal itu sama dengan MLM, mereka menceritakan sistem kebenaran, kemudian mengajak orang untuk bergabung dengan mereka dan meminta mereka untuk meyebarkannya. Jika tidak ada metode MLM, mungkin para nabi tidak akan menyampaikan agamanya ke semua negara termasuk Indonesia.
Ngomong-ngomong soal upah, ya kita adalah manusia level 3 dimana lebih mengharapkan upah yang lebih, tetapi bekerja sesantai mungkin atau kalau bisa gak kerja. Tak perlu munafik, Pembaca. Saya juga seperti itu, tetapi saya berusaha untuk tidak terus berpikiran seperti itu. Baik, kita lanjutkan. Upah dalam MLM beragam tergantung perusahaan. Sebenarnya, kalau mau santai dan banyak uang, ya gunakan metode MLM ini. Hal ini dikarenakan, jika kita memiliki jaringan yang cukup besar, kalian tidak perlu mencari atau terus membuka jaringan dibawah anda langsung, tetapi biarkan asset anda, atau jaringan dibawah anda yang bekerja. Hal ini berlaku terus sampai tak terhingga.
Oke, saya akan menceritakan pengalaman saya dan alasan saya menulis artikel ini. Saya dulu benci dengan MLM. Saya paling malas bertemu dengan orang apalagi mengajak orang. Namun, suatu saat, saya akhirnya ikut dengan perusahaan yang memang menggunakan metode seperti ini, dan saya tidak perlu menyebutkan nama perusahaannya karena saya berusaha bersikap netral. Awalnya saya boring, karena saya harus mencoba mengajak orang untuk bergabung dan mengembangkan perusahaan. Kebanyakan sales MLM, bersifat memaksa. Berbeda dengan saya, saya berusaha tidak memaksa orang lain. Sebenarnya hal ini juga salah karena kebanyakan sales MLM dan orang yang berhadapan dengan sales MLM, berpikir bahwa mereka memaksa. Saya hanya mengusulkan bagi kalian sales MLM yang membaca artikel ini. Orang itu tidak suka dipaksa. Bahkan Tuhan sendiri tidak suka dipaksa. Lebih baik kita menawarkan dan menghargai setiap keputusan mereka, atau biasa yang disebut prospek kita. Toh, bukan mereka kan yang memberi makan dan menghidupi anak, istri, suami, dan diri kita sendiri. Lagipula, jangan kecil hati dengan orang yang negatif, karena mereka yang melengkapi hidup orang positif. Baik, kita lanjut ke pengalaman saya. Saya lakukan semua teknik MLM yang BAIK dan BENAR. Dan saya tidak memaksa mereka, saya hanya membuat paradigma mereka terbuka dan berada di jalan yang seharusnya. Dari situlah, seorang upline saya membertahu apa sebenarnya MLM dan apakah metode itu.
Jika kalian mengenal buku Robert T. Kiyosakhi yang berjudul Rcih Dad, Poor Dad, beliau menggambarkan cash flow kuadran. jika membentuk tanda tmbah +, seperti sumbu x dan y, kita akan menemukan 4 sisi. Robert T. Kiyosakhi menyatakan bahwa sisi kiri merupakan pola pikir orang miskin, dan sisi kanan merupakan pola pikir orang kaya. Di sisi orang miskin, yang berarti sebelah, terdapat sisi atas dan bawah. Untuk sisi atas, beliau mengelompokkan pekerja dan karyawan, dimana kehidupan mereka, mereka habiskan untuk bekerja untuk orang lain. Untuk disisi bawah, beliau mengelompokkan pekerja lepas yang bisa diperjelas seperti dokter ataupun arti ataupun pengacara yang dimana mereka akan mendapatkan uang jika masih ada yang membutuhkan mereka. Lalu kita pergi ke kuadran kanan, yang Robert T. Kiyosakhi mengatakan bahwa itu kuadran berpikir orang kaya. Sama, disana ada sisi atas dan bawah. Untuk sisi atas, beliau mengelompokkan mereka adalah seorang entrepreneuryang memiliki usaha sendiri dan membangun usaha dari nol. Ya, mereka bisa disebut sebagai bos besar, owner, dsb. Kemudian di sisi bawah yang sebelah kanan, beliau mengelompokkan para investor, pembuka franchise, dan network marketing atau yang dikenal MLM. Disimpulkan, bahwa MLM berada di kuadran yang baik, dimana merupakan kuadran berpikir kerangka orang kaya. Jadi, jika kalian menjelekkan atau membanggakan MLM, kalian bisa tentukan kalian di kuadran orang yang mana. It's okay, itu hak kalian berpendapat dan memilih.
Jadi, banyak hal sebenarnya yang orang awam tidak tahu mengenai MLM atau metode MLM. Mereka langsung menghakimi kalau MLM merupakan kumpulan orang pemimpi. Ya, sukses berawal dari mimpi, menurut orang-orang hebat. Saya berharap, paradigma kalian mengenai MLM sedikit berubah. Kalau kalian tidak suka atau enggan dengan metode ini silakan, bahkan diwajibkan. Karena ini merupakan 1 metode dari banyak metode yang lain. Kalian bisa memilih yang seusai yang kalian suka, karena jika kita tidak mencintai pekerjaan yang kita lakukan, maka kita tidak akan sukses di dalamnya. Semoga ini bisa menjadi informasi yang berguna dan membantu atau secara tidak langsung mensupport kami para sales MLM ataupun pengusaha yang menggunakan metode MLM, agar bisa mengembangkan jaringan kami dengan baik. Toh, Tuhan menciptakan segala sesuatu ada buruk dan baiknya. Lebih baik kita bisa mengetahui dua sisi untuk bisa menjadi pengajaran kita agar bisa membina kehidupan yang baik dan berdampak bagi sesama.